Batas selalu ada dalam setiap aspek kehidupan, yang bisa memisahkan, menghubungkan, atau terkadang mengaburkan relasi antara beberapa hal. Batas tidak hanya bersifat fisik, tetapi juga konseptual; ia ada di antara gagasan, ruang, ilmu pengetahuan, dan hubungan manusia dengan alam. Dalam arsitektur, batas adalah konsep sentral yang kerap diuji dan dipertanyakan. Arsitektur dimulai dengan menciptakan batas untuk membentuk ruang —bagaimana subyek bergerak, melintas, dibatasi, dalam suatu relasi pelibatan dan pengecualian, aktivitas menyusun suatu “antara” yang pejal dan fisik. Namun arsitektur sebagai sebuah ilmu pengetahuan selalu berada di persimpangan antar batas yang sering kali tumpang tindih. Di satu sisi, ada ketegangan antara ilmu pengetahuan dan para profesional: teori dan penelitian di ruang-ruang berpikir berusaha memahami makna dan konteks yang lebih mendalam dari arsitektur, sementara para profesional arsitektur di tengah-tengah publik, harus menghadapi banyak tantangan seperti keputusan politik, keterbatasan anggaran, waktu, dan dinamika pemangku kepentingan. Di sisi lain, arsitektur juga kerap berinteraksi dengan pengetahuan lain seperti sosiologi, politik, ekologi, dan urbanisme. Batas-batas itu membentuk ranah yang memperkaya namun juga membuat arsitektur semakin ambigu, misalnya: dimana berakhirnya arsitektur dan dimulainya politik? Bagaimana arsitektur dapat menyatu dengan dinamika kota, sekaligus merespon isu-isu sosial-ekologis dan kebijakan yang sering kali dianggap bertentangan? Dalam konteks urban, arsitektur bukan hanya soal bentuk fisik, melainkan tentang bagaimana ruang dibentuk dan dideterminasi oleh dinamika politik dan ekonomi yang melingkupinya. Sebagai konsep abstrak, arsitektur adalah proses terus-menerus dalam menjelajahi dan mendefinisikan ulang batas-batas tersebut.
Melalui Meniti Batas, sebuah platform penulisan yang dikelola oleh ASF-ID (Architecture Sans Frontières-Indonesia), kami mengajak para pembaca untuk turut terlibat dalam eksplorasi konsep-konsep ini. Platform ini telah menjadi bagian dari ASF-ID sejak organisasi berdiri, kini hadir kembali sebagai media untuk berdiskusi tentang batas-batas arsitektur, baik secara fisik maupun konseptual, secara praktik maupun teoritis. Kami mengundang akademisi, pegiat, pelajar, dan pemikir untuk berkontribusi dengan tulisan yang mengeksplorasi bagaimana dinamika arsitektur dalam relasi batas-batas itu, atau bahkan melampaui konsep batas-batas. Platform ini diharapkan menjadi ruang kolaboratif di mana gagasan-gagasan baru bisa berkembang, sekaligus memperkaya diskusi tentang arsitektur.
Submit tulisan disini
Cek panduan menulis disini