...

Informalitas

Gerakan Arsitektur untuk Kota yang Lebih Baik

Tepat sebulan yang lalu World Urban Forum ke-9 (WUF9) diselenggarakan di Kuala Lumpur pada tanggal 7-13 Februari. WUF9 diselenggarakan oleh UN-HABITAT, bersama Pemerintah Malaysia. Perhelatan akbar ini menghadirkan lebih dari 470 organisasi pada sekurangnya 560 acara resmi. UN-HABITAT (United Nations Human Settlements Programme) adalah lembaga PBB yang mengurusi permukiman dan isu-isu perkotaan, yang baru tiga […]

Gerakan Arsitektur untuk Kota yang Lebih Baik Read More »

House Yangon

Brief Note on The State of Informal Settlement in Yangon

Kyu kyaw—Burmese term for slum and informal settlements—have existed as far back as early 1980s, but their numbers have greatly increased due to the influx of refugees from the 2008 Cyclone Nargis that devastated much of the delta region in the south of Myanmar. Approximately 85,000 dead and millions were made homeless. With it, around

Brief Note on The State of Informal Settlement in Yangon Read More »

Perween Rahman: Arsitek tanpa Batas*

Mimpi buruk tadi malam: asap putih mengepul dari cerobong asap Kastil Pritzker menandakan terpilihnya bapak baru ordo arsitek putih, yang konon telah empatpuluh tahun mengabdi pada profesi mencipta bangunan-bangunan putih yang klimis, berongga, dan sensual. Masih seputih kapel di Ronchamp rancangan le Corbusier enam dekade lalu. Hampir satu abad sudah arsitektur modern mengorbit dalam kelembaman. Kapel-kapel putih itu

Perween Rahman: Arsitek tanpa Batas* Read More »

Nothing is Fundamental: Arsitektur dan Kota

“Nothing is Fundamental: Tentang Arsitektur dan Kota” Menampilkan: Salis Fitria & GuysPro, Kampung Warna Jodipan. Andrea Fitrianto, ASF-ID, Rumah Contoh untuk Ciliwung. Haris El-Mahdi, Sosiolog, Universitas Brawijaya Jumat, 30 September 2016 | Pukul 18.00 | Food Factory, Jl. Bendungan Sutami 317K, Malang (Selatan Kampus 2 UMM) | info: 0857-2939-3435 (Rob)  

Nothing is Fundamental: Arsitektur dan Kota Read More »

JKTWS16

Symposium Formal-[In]formal

“Symposium Formal-[In]formal” In high density residential area like Central Jakarta, kampungs are often considered as slums. We might have heard the idea of “formalizing informal settlements.” Some said that the fact is, through informality, kampungs may have been independently and organically growing. What do “formalizing informal settlements” means? The term “formal-informal” is being questioned in

Symposium Formal-[In]formal Read More »

Pasar Ikan - Tubagus Rachmat

Melihat Lagi Informalitas dan Penggusuran

Wacana penggusuran dan konflik lahan di ranah informal kembali mengemuka, kembali menghiasi headline-headline di berbagai media massa, baik online maupun offline. Keberadaanya hadir dan menguat ditengah isu politik dan juga pemilihan kepala daerah. ‘Informal’ dalam pengertian sederhana KBBI berarti sesuatu yang tidak resmi. Di Indonesia informalitas bisa menyentuh banyak hal dari mulai pekerjaan, status, hunian, dan bahkan

Melihat Lagi Informalitas dan Penggusuran Read More »

Kekuatan Warga Kampung Kota

Kekuasaan politik di Jakarta sekarang nampak tak lebih dari alat taipan pemodal yang menafikkan kehadiran rakyat miskin kota. Wajah ini nampak dari penggusuran permukiman informal yang semakin masif dilakukan Pemerintah Provinsi DKI sejak 2015 sampai sekarang. Sedangkan di sisi lain para pemodal besar difasilitasi untuk melakukan kegiatan bisnisnya, walau secara sosial, hukum dan lingkungan tidak

Kekuatan Warga Kampung Kota Read More »

Scroll to Top
Seraphinite AcceleratorOptimized by Seraphinite Accelerator
Turns on site high speed to be attractive for people and search engines.